TANGERANG – BahriNetwork.com |
Skandal dugaan korupsi kembali mencuat di Kota Tangerang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dipimpin Wawan Fauzi, SE, S.Kom diduga tidak transparan dalam pengelolaan APBD. Data yang diungkap LSM KPK dan GWI Banten menunjukkan perbedaan mencolok antara angka yang dilaporkan dengan realisasi anggaran di lapangan.
Tahun 2023, DLH melaporkan dana Rp177,12 miliar, namun realisasi justru mencapai Rp258,33 miliar. Tahun 2024 lebih parah, laporan Rp235,85 miliar, tetapi dana yang terserap Rp264,76 miliar. Perbedaan ratusan miliar rupiah ini menimbulkan dugaan mark up honorarium Non-ASN dan belanja fiktif.
Ketua LSM KPK sekaligus Ketua GWI Banten, Syamsul Bahri, menegaskan pihaknya sudah melayangkan surat konfirmasi ke DLH dan memberi tenggat tujuh hari kerja. Jika tidak ada jawaban, kasus ini akan dibawa ke ranah hukum. “Kami siapkan konferensi pers dan aksi besar-besaran di kantor Walikota. Semua yang terlibat harus masuk hotel prodeo,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Publik kini menanti langkah tegas aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan penyelewengan dana ratusan miliar di DLH Kota Tangerang. Skandal ini menjadi bukti pahit bahwa janji transparansi pengelolaan anggaran hanya isapan jempol.
(Redaksi BahriNetwork.com)
Komentar0