TpO6TfClGSdiGfC8Tpz0TSd7GA==

Pelayanan Terburuk di RS Labuha, Pasien Menunggu Dokter hingga Tertidur — Bupati–Wakil Bupati Diminta Copot Direktur Titin Andrian

Klik untuk tambah keterangan


Halsel, 26 September 2025 — Rumah Sakit Daerah (RSD) Labuha, Marabose, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara kembali menuai sorotan tajam. Puluhan pasien yang datang untuk berobat di Poli Penyakit Dalam harus menunggu berjam-jam tanpa kepastian kehadiran dokter hingga ada yang tertidur di kursi ruang tunggu.

Sejak pukul 08.00 WIT pagi, pasien sudah mengantri dengan harapan segera dilayani. Namun hingga siang hari, dokter tidak kunjung hadir. Situasi ini membuat pasien kecewa berat, apalagi waktu pelayanan di hari Jumat lebih singkat.

Dari tadi kami hanya disuruh menunggu, tapi dokter tidak ada. Ini sudah lama sekali, apalagi sekarang hari Jumat, waktunya singkat. Kami tidak tahu harus bagaimana,” ujar seorang pasien dengan nada kesal.

Pasien Kecewa, Ada yang Pulang
Beberapa pasien terlihat tertidur karena kelelahan, sementara sebagian lainnya memilih pulang karena tidak sanggup menunggu. Kondisi ini menambah daftar panjang buruknya pelayanan di rumah sakit daerah tersebut.
Klik untuk tambah keterangan

Kami dari pagi jam 8 sampai jam 1 siang tidak dihiraukan. Kalau sudah tidak mau jadi dokter, keluar saja dari rumah sakit. Jangan seenaknya mempermainkan pasien. Ini puluhan pasien datang, tapi hanya disuruh menunggu tanpa alasan jelas,” geram keluarga pasien.

Desakan Copot Direktur RS Labuha
Akibat persoalan ini, masyarakat langsung mendesak Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan untuk mengambil tindakan tegas. Mereka menilai pelayanan kesehatan di bawah kepemimpinan Direktur RSD Labuha, Titin Andrian, sudah berada pada titik terburuk dan tidak bisa lagi ditoleransi.

Direktur RS Labuha, Titin Andrian, tidak layak memimpin rumah sakit ini. Pelayanan semakin buruk, pasien terlantar, dokter seenaknya. Kalau Bupati dan Wakil Bupati serius peduli rakyat, segera copot dan ganti dengan orang yang benar-benar mampu,” tegas seorang pasien.

Masyarakat menilai, buruknya tata kelola di rumah sakit adalah bukti lemahnya kepemimpinan manajemen. Bukan hanya dokter yang sering mangkir, tetapi juga lemahnya pengawasan dari pimpinan.

Buruknya Citra Pelayanan Publik
Kasus ini bukanlah yang pertama. Dalam beberapa bulan terakhir, keluhan terkait pelayanan di RSD Labuha kerap muncul, baik soal keterlambatan dokter, pelayanan yang lamban, maupun fasilitas yang tidak memadai. Situasi tersebut dinilai mencoreng citra pemerintah daerah yang seharusnya menjamin layanan kesehatan masyarakat.

Menunggu Keputusan Bupati–Wakil Bupati
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen RSD Labuha, termasuk Direktur Titin Andrian, belum memberikan keterangan resmi terkait absennya dokter di poli penyakit dalam. Sementara desakan publik kian keras agar pimpinan daerah tidak sekadar diam, tetapi segera mengambil langkah tegas demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di Halmahera Selatan. Red 

Komentar0

Type above and press Enter to search.