
Napi Playing Victim, Teror Media Bongkar Bobrok Lapas Kuala Tungkal | Nama narapidana Samsul Bahri menyeruak setelah membongkar dugaan peredaran sabu di Lapas Klas IIB Kuala Tungkal, Jambi. Ia menyebut adanya narkoba di Blok F serta pungutan liar terhadap napi, bahkan meminta kasus penganiayaan napi Apri ikut diviralkan.
Namun, setelah berita soal temuan tujuh kantong sabu dan penganiayaan viral hingga Ditjenpas Kemenkumham, Samsul justru berbalik arah. Ia menyesali namanya terseret, meminta penghapusan berita, dan saat ditolak malah menebar teror terhadap wartawan serta redaksi media.
Samsul menggunakan modus mengatasnamakan aparat TNI, organisasi GRIB Jaya, hingga polisi untuk menekan media. Fakta ini memicu sorotan serius terhadap lemahnya pengawasan penggunaan handphone di balik jeruji Lapas Kuala Tungkal.
Kepala Satgas Fast Respon Indonesia Counter Opinion Polri Jambi, Fahmi, menegaskan Ditjenpas harus bertindak keras. “Kalau Kalapas tak mampu mengendalikan, Samsul harus segera dipindahkan ke Lapas Maximum Security Sarolangun,” ujarnya.
Fahmi juga menyindir sikap Kalapas yang terkesan takut menghadapi napi tersebut. “Mengapa Samsul dibiarkan bebas menggunakan tiga nomor berbeda untuk menebar teror? Apakah benar dia ingin menguasai peredaran narkoba dari balik penjara?” pungkasnya. (TIM)
Komentar0