TpO6TfClGSdiGfC8Tpz0TSd7GA==

ETLE Mandek, Pelanggaran Lalu Lintas Masih Merajalela: Praktisi Hukum Ungkap Bobroknya Sistem


BahriNetwork.com | Sumut - Sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang digadang sebagai tonggak modernisasi penegakan hukum lalu lintas ternyata belum mampu menjawab persoalan di lapangan. Praktisi hukum Sumatera Utara, Muhammad Hendra, S.H., M.H., menegaskan ETLE masih penuh celah dan belum efektif menekan pelanggaran.

“Banyak ruas jalan belum terpasang kamera. Artinya, masih ada ruang bebas bagi pelanggar untuk berkendara tanpa takut tertangkap,” ujarnya.

Selain itu, pelanggaran yang sulit dideteksi elektronik, seperti penggunaan plat palsu, plat yang ditutup, hingga kesalahan pengiriman surat tilang memperlihatkan lemahnya sistem. “Koordinasi aparat juga belum solid, bahkan masih sering salah langkah,” tambahnya.

Menurut Hendra, persoalan budaya masyarakat turut memperparah keadaan. “Kebanyakan patuh hanya kalau ada polisi di jalan, bukan karena kesadaran akan hukum atau keberadaan ETLE,” tegasnya.

Seruan Perbaikan

Hendra menekankan agar pemerintah segera memperluas pemasangan kamera, memaksimalkan ETLE mobile, dan meningkatkan kapasitas aparat. Teknologi ETLE juga harus ditingkatkan agar bisa mendeteksi berbagai modus pelanggaran.

Ia bahkan mendesak Mahkamah Agung untuk mengeluarkan surat edaran khusus tentang ETLE agar kepastian hukum lebih terjamin. “Kalau tidak ada aturan yang jelas, masyarakat akan selalu mempertanyakan keadilan dari sistem ini,” tandasnya.

Jika pembenahan tidak segera dilakukan, ETLE hanya akan menjadi proyek mahal tanpa dampak nyata, sementara pelanggaran lalu lintas terus merajalela di jalanan.

Reporter: Mhd. Zulfahri Tanjung
Editor: Zoel Idrus

Komentar0

Type above and press Enter to search.