TpO6TfClGSdiGfC8Tpz0TSd7GA==

Editorial BahriNetwork.com: 50 Kg Sabu, Bukti Bobroknya Pengawasan Laut dan Dugaan Pembiaran Terstruktur



BahriNetwork.com – Padang |  Pengungkapan 50 kilogram sabu oleh Polda Sumbar memang disebut sebagai “prestasi emas”. Tetapi di balik euforia itu, publik justru harus menyadari fakta pahit: narkoba dalam jumlah puluhan kilogram bisa masuk dengan mulus ke Sumatra Barat, bahkan 10 kilogram sudah beredar di masyarakat sebelum aparat bergerak.

Pertanyaannya sederhana tapi menyesakkan: bagaimana mungkin barang haram sebesar ini bisa lolos begitu saja?

Pengawasan Laut: Retak dan Berlubang

Sumatra Barat berbatasan langsung dengan jalur laut internasional. Saban tahun aparat berjanji memperketat pengawasan, tapi kasus 50 kilogram sabu ini justru menunjukkan betapa rapuhnya kontrol di pintu masuk negara.

Apakah radar, patroli laut, dan pengawasan pelabuhan hanya formalitas di atas kertas? Atau lebih parah, apakah ada “pembiaran” yang disengaja agar narkoba masuk dengan leluasa?

Dugaan Backing: Fakta yang Tidak Bisa Dielakkan

Dalam setiap bisnis narkoba kelas berat, selalu ada aktor besar yang berdiri di belakang. Tersangka AA hanyalah pion kecil. Yang lebih berbahaya adalah dugaan adanya backing dari oknum aparat maupun pejabat. Tanpa itu, mustahil jaringan lintas negara bisa beroperasi rapi dan lancar.

BahriNetwork.com menegaskan: publik berhak mencurigai adanya pembiaran terstruktur jika kasus ini hanya berhenti di level eksekutor tanpa membongkar bandar besar dan jaringan pelindungnya.

Ancaman Nyata: Generasi Emas Jadi Generasi Hilang

Satu kilogram sabu merusak 340 ribu jiwa. 50 kilogram berarti 17 juta jiwa terancam hancur. Ini bukan lagi sekadar kasus kriminal, melainkan tragedi kemanusiaan yang menggerogoti masa depan bangsa.

Generasi emas yang digadang-gadang pemerintah akan menjadi motor pembangunan, justru sedang dibunuh pelan-pelan lewat narkoba yang masuk dari jalur laut kita yang keropos.

Tanggung Jawab Siapa?

Polisi boleh saja bangga dengan pengungkapan ini. Tapi prestasi bukan hanya soal memamerkan barang bukti dan tersangka. Prestasi sejati adalah membongkar jaringan, menghancurkan mafia, dan membersihkan oknum pelindung dari dalam.

Pemerintah pusat, Mabes Polri, BNN, dan TNI AL harus turun tangan. Jika tidak, Sumatra Barat akan resmi menjadi gudang narkoba baru di Indonesia.


BahriNetwork.com menegaskan: Kasus 50 kilogram sabu bukan sekadar prestasi emas, tapi alarm merah bahwa negara sedang kalah perang. Jika pengawasan laut tetap bobrok dan dugaan pembiaran dibiarkan, maka generasi emas bangsa hanya akan tinggal nama. (Fahmi Hendri)

Redaksi: BahriNetwork.com

Komentar0

Type above and press Enter to search.