Pandeglang – BahriNetwork.com | Gelombang perlawanan rakyat terhadap kebijakan Pemerintah Daerah Pandeglang terkait sampah luar daerah semakin menguat. Dipimpin oleh Rohmat, warga Pandeglang menggelar gerakan donasi untuk mendukung aksi damai yang akan digelar pada 3 September 2025 di Kota Pandeglang.
Menurut Rohmat, aksi ini merupakan bentuk kesadaran bersama bahwa lingkungan hidup adalah hak dasar yang tidak boleh dikorbankan demi kepentingan kelompok tertentu.
“Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai anak bangsa yang mencintai tanah kelahirannya, kami rakyat Pandeglang menolak keras segala kebijakan yang membuka pintu sampah dari luar daerah,” tegas Rohmat saat menyampaikan sikap.
Dalam deklarasinya, Rohmat bersama masyarakat menekankan lima poin utama perjuangan:
- Menolak keras kebijakan masuknya sampah luar daerah ke Pandeglang.
- Mengutuk praktik kebijakan yang merugikan rakyat, lingkungan, dan generasi masa depan.
- Melawan persekongkolan kepentingan politik dan bisnis kotor yang merampas hak rakyat atas lingkungan sehat.
- Mengajak seluruh elemen masyarakat—pemuda, mahasiswa, tokoh agama, petani, nelayan, buruh, guru, dan kaum ibu—untuk bersatu melindungi Pandeglang.
- Menyatakan komitmen berjuang hingga kebijakan penerimaan sampah luar daerah dicabut, dengan mengedepankan solusi ramah lingkungan.
Rohmat juga menyinggung isu TPA Bangkonol di Kecamatan Koroncong, Pandeglang yang dinilai bermasalah.
“Kebijakan ini tidak pro rakyat, mengabaikan ekosistem, dan jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Gerakan donasi ini menjadi simbol solidaritas warga sekaligus penegasan bahwa perlawanan terhadap kebijakan yang merusak lingkungan akan terus berlanjut.
“Kami berdiri di garis depan, kami tidak akan mundur. Demi lingkungan hidup yang sehat, demi masa depan anak cucu kita, demi Pandeglang yang bermartabat,” pungkas Rohmat.
Redaksi: BahriNetwork.com
Komentar0