BahriNetwork.com | Lontar, 20 Agustus 2025 – PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar menegaskan komitmen pada nilai inklusivitas dengan menggandeng kelompok batik Nol Satu Tangerang (NOSATA) yang beranggotakan penyandang disabilitas. Bersama siswa MI Al-Husna Desa Lontar, mereka menggelar pelatihan membatik yang sarat makna.
Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan peresmian Gedung MI Al-Husna. Sebanyak 20 anggota NOSATA turun langsung menjadi instruktur, mengajarkan teknik dasar membatik kepada siswa. Antusiasme anak-anak terlihat dari semangat mereka mencoba, sementara guru pendamping dan instruktur menciptakan suasana belajar penuh kehangatan.
Lebih dari sekadar keterampilan seni, kegiatan ini menjadi wadah menumbuhkan rasa saling menghargai dalam keberagaman. Pelibatan disabilitas sebagai pengajar mengikis stigma bahwa keterbatasan adalah penghalang. Sebaliknya, justru menjadi bukti kekuatan untuk berbagi ilmu dan menginspirasi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk berkarya. Membatik bersama mengajarkan kesabaran, kreativitas, sekaligus pentingnya saling mendukung,” jelas Anit, pembina NOSATA.
Kepala MI Al-Husna, Dodi, memberikan apresiasi besar atas program tersebut. “Anak-anak belajar bahwa setiap orang punya kelebihan masing-masing. Ini pelajaran hidup yang tak kalah penting dibanding teori di kelas,” ujarnya.
Program UBP Lontar bersama NOSATA ini bukan hanya memperkenalkan budaya batik, tetapi juga menjadi tonggak lahirnya ruang pendidikan yang lebih ramah, inklusif, dan berkelanjutan di Desa Lontar.
Redaksi: BahriNetwork.com
Komentar0