TANGERANG – BahriNetwork.com | Sabtu, 26 Juli 2025
Langkah konkret menuju penguatan literasi media dan pelatihan jurnalistik dilakukan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Yatsi Madani melalui kunjungan resmi ke Kantor DPD Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Provinsi Banten, yang juga turut dihadiri jajaran DPC GWI Kota Tangerang.
Dalam pertemuan strategis tersebut, dibahas rencana pelatihan jurnalistik khusus untuk para mahasiswa yang tertarik terjun ke dunia pers. Ketua DPM, Arci, menyebut kunjungan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tapi bentuk keseriusan pihaknya dalam membekali anggota DPM dengan wawasan dan keterampilan jurnalistik yang sesuai kaidah dan etika profesi.
“Kami melihat kebutuhan yang nyata di kalangan mahasiswa untuk memahami jurnalistik secara benar. Banyak yang tertarik, namun masih minim pengalaman dan pengetahuan dasar. Inilah yang ingin kami jawab lewat pelatihan bersama GWI,” tegas Arci.
Tak hanya itu, DPM Universitas Yatsi Madani juga sedang membangun dua kanal media internal, yakni DPM TV dan DPM Web, sebagai ruang aktualisasi gagasan mahasiswa dalam bentuk konten informasi dan pelaporan isu kampus maupun sosial.
Wakil Ketua DPM, Retno, menyampaikan bahwa pelatihan dari GWI diharapkan bisa memperkuat kualitas konten media internal mereka, sekaligus membentuk pola pikir kritis dan etis dalam pemberitaan.
Ketua DPC GWI Kota Tangerang, Muhammad Aqil Bahri, S.H., menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan bahwa GWI akan hadir bukan hanya sebagai pelatih teknis, tapi juga pembimbing moral dan profesionalisme di dunia jurnalistik.
“Menulis berita itu mudah. Tapi menjadi jurnalis yang punya integritas, paham kode etik, dan berani menyuarakan kebenaran, itulah tantangan sesungguhnya. Kami siap mendampingi generasi muda yang mau belajar dan peduli terhadap nilai-nilai kebenaran serta keadilan,” ujar Aqil tegas.
Ia juga mengingatkan pentingnya mahasiswa sebagai garda depan perubahan, yang harus terlibat aktif membangun ekosistem informasi yang sehat dan berimbang di tengah maraknya hoaks dan disinformasi digital.
“GWI terbuka sepenuhnya. Kami bukan hanya berbagi ilmu, tapi juga komitmen dalam membangun insan pers muda yang tangguh dan berdampak. Ini bukan akhir, ini awal dari kolaborasi besar untuk masa depan jurnalisme yang lebih bermartabat,” tutupnya.
Pertemuan ini bukan sekadar seremoni, tapi pijakan awal lahirnya kolaborasi nyata antara kampus dan dunia pers. Mahasiswa bukan hanya penonton, tapi pelaku aktif dalam membangun kesadaran publik melalui media yang bertanggung jawab. (Red)
Komentar0