TpO6TfClGSdiGfC8Tpz0TSd7GA==

MA RI Perkuat Fondasi Moral Peradilan Melalui Pelatihan Teknis Yudisial Bertema Filsafat Hukum untuk Keadilan

Jakarta, (Senin 17 Nov 2025) - bahrinetwork ll Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas intelektual serta sensitivitas etis para Hakim dalam menghadapi dinamika penegakan hukum yang kian kompleks


Badan Strajak Diklat Kumdil Mahkamah Agung Republik Indonesia secara resmi membuka Pelatihan Teknis Yudisial bertajuk “Filsafat Hukum Untuk Keadilan”, sebuah agenda strategis yang akan berlangsung selama satu pekan penuh. 


Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas intelektual serta sensitivitas etis para Hakim dalam menghadapi dinamika penegakan hukum yang kian kompleks. 


Kegiatan tersebut diikuti oleh 304 hakim dari lingkungan Peradilan Umum melalui mekanisme partisipasi daring menggunakan platform Zoom Meeting.


Pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Badan Strajak Diklat Kumdil MA RI Dr. H. Syamsul Arief, S.H., M.H, yang menegaskan kegiatan ini bertujuan untuk menyegarkan kembali ingatan pada pengetahuan filsafat.


“Filsafat memang penting untuk di tengahkan dan dianggap sebagai ziarah batin untuk mencapai kebenaran yang harus ditempuh dengan akal yang jernih. Filsafat bagi hakim bukan hiasan intelektual, namun agar hakim tidak terjebak dari dan menuntun hakim untuk membaca konteks dalam filsafat sehingga pengetahuan hukum bisa dipakai untuk menemukan hakikat kebenaran dan keadilan,” Ujarnya.


Kegiatan ini menghadirkan sejumlah akademisi, peneliti, filsuf dan praktisi peradilan terkemuka yang akan menyajikan materi mengenai Filsafat Keadilan (Dialektika kepastian Vs Moralitas), Kehidupan, Kebenaran dan Keadilan: Pemikiran Lintas Peradaban, Teori Etika dalam Putusan Hakim, Filsafat Hidup Hakim Sederhana, Ikhlas, Cerdas dan Berintegritas, Kebajikan dan Keadilan dalam Filosofi Integralistik serta materi-materi menarik lainnya.


Pelaksanaan pelatihan ini menunjukkan komitmen Mahkamah Agung RI dalam mengedepankan pembaruan ilmu dan profesionalisme aparatur peradilan. 


Melalui pendekatan yang bersifat reflektif dan berbasis nalar filosofis, pelatihan ini diharapkan mampu memperkaya perspektif para Hakim dalam memahami substansi keadilan, bukan semata-mata dari aspek hukum positif, melainkan juga dari dimensi etis dan sosial yang melingkupinya.


Sejalan dengan visi pembaruan peradilan, kegiatan ini juga mencerminkan langkah progresif Mahkamah Agung dalam memperkuat fondasi moral lembaga peradilan, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan hukum kepada masyarakat. 


Melalui pelatihan yang terarah dan berbasis akademis ini, Mahkamah Agung menegaskan posisinya sebagai lembaga yudisial yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjunjung tinggi martabat keadilan yang berkelanjutan.


Dengan berlangsungnya pelatihan selama satu pekan ini, diharapkan lahir pemikiran-pemikiran kritis, inovatif, dan berintegritas yang mampu memperkuat wajah peradilan Indonesia sebagai institusi yang profesional, berkeadilan, dan berorientasi pada kepentingan publik.


Penulis: Ardiansyah Iksaniyah Putra

Komentar0

Type above and press Enter to search.